Penjual yang nakal, dalam kasus ini penjual di bidang bisnis online, memang banyak. Namun karena OlehOlehKhasBali.com tidak termasuk penjual nakal, maka kami tidak akan membahas itu sekarang. Yang sekarang ingin kami bahas ialah customer atau calon pembeli atau buyer nakal.
Bagi Anda yang menggeluti bisnis online, kasus bid and run sudah bukan hal yang aneh. Bid and run biasa diartikan sebagai tindakan “memesan” dari seorang calon customer yang kemudian tidak ada ujung pangkalnya alias lari begitu saja. Parahnya, jika tidak jadi pesan, si calon buyer cenderung men-delcon penjual. Di sisi ini penjual dirugikan dalam hal waktu, tenaga, pikiran dan juga stok barang yang tidak jadi keluar (terlambat keluar) karena ulah buyer nakal yang sekedar membooking barang.
Di awal OlehOlehKhasBali.com berdiri, kami pernah menjadi korban buyer nakal. Kronologisnya begini:
Si A mengaku bersama rombongan grup suatu tour (atau apa kami lupa detailnya), kemudian memesan Pia Legong dan Rambak Rejeki dalam jumlah yang cukup banyak. Pia Legongnya saja sekitar 20-25 kotak. Karena mengaku takut ditipu berbelanja online, maka si buyer meminta pembayaran di tempat (cash on delivery, COD).
Sesampainya di hotel tempat pertemuan sesuai janji yang kami sepakati bersama, si buyer membatalkan beberapa pesanan secara sepihak, dan barang itu ialah Pia Legong yang harga modalnya saja sudah selangit. Belum lagi Pia Legong itu expired nya sangat cepat, sehingga customer yang memesan Pia Legong selalu meminta barangnya fresh.
Karena yang mengirim kurir, kami juga baru tahu kronologisnya setelah kurir masuk kantor keesokan harinya. Buyer membatalkan sepihak beberapa kotak Pia Legong dan itu merupakan kerugian bagi kami. Untungnya saja barang bisa keluar. Jikalau tidak, siapa dalam hal ini yang 100% rugi?
Berdasarkan pengalaman tersebut, kami memberlakukan sistem transfer dulu baru pesanan diproses. Tidak melayani COD KECUALI jika yang meminta COD ialah customer yang sudah menjadi langganan kami. Bagaimanapun juga kami percaya selalu ada customer yang benar-benar baik dan mengerti bagaimana rasanya menjadi penjual. Untuk lebih jelasnya Anda bisa membaca halaman Ketentuan Layanan.
Customer-customer baik inilah yang membuat semangat kami terus tumbuh, membuat kami bertahan sejak tahun 2010 hingga detik ini. Thanks yaa!!
Lalu soal buyer yang suka delcon di BBM bagaimana? Baru hari ini kami juga menerima perlakuan egois dari calon buyer yang tentu sangat merugikan. Untuk itu kami memutuskan akan membuat halaman khusus Daftar Blacklist Buyer/Customer/Calon Pembeli, cek beritanya disini.
Diharapkan bagi Anda yang memiliki bidang usaha bisnis online atau yang baru akan memulai usaha, agar mewaspadai orang-orang yang masuk dalam daftar Blacklist tersebut. Kami berharap hukuman sosial bisa membuat buyer nakal menjadi sadar bahwa tindakannya itu egois dan merugikan orang lain. Hukuman serupa juga diberikan Jawa Pos bagi pelanggar lalu lintas melalui media cetak surat kabar Jawa Pos.
Selain itu kami juga akan memberikan penghargaan kepada para buyer yang sopan, loyal dan sering melakukan repeat order. Karena mereka lah kami bisa bertahan hingga sekarang.
Akhir kesimpulan, kami sebagai penjual mengingatkan sekali lagi bahwa penjual online yang buruk itu banyak tetapi pembeli online yang buruk juga tidak kalah banyaknya. Mohon hargai kami sebagai penjual online (yang selama ini diakui baik) dan perlakukan kami sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
Have a nice day!
[…] Baca Juga: Pengalaman Menghadapi Buyer Nakal dan Buyer Baik Hati […]