Di Bali khususnya saat hari libur panjang seperti momen Lebaran tahun 2019 ini, cari oleh-oleh khas Bali seperti Pie Susu Asli Enaaak dan Pia Eiji memang tidak mudah. Bahkan untuk makanan khas Bali seperti Bigul Pak Malen dan Sate Babi Bawah Pohon cenderung sulit.
Penyebabnya sederhana yakni ketika liburan, banyak wisatawan datang ke Bali dan memborong makanan khas Bali dan cemilan khas Bali lainnya. Singkat kata, mereka tentu saja berburu oleh-oleh khas Bali selagi berlibur di Bali. Trafiknya membludak, naik jauh melebihi hari biasa.
Baca Juga: Mengenal parfum kopi Bali, wewangian alami dari biji kopi Bali asli
Di sisi kami selaku penjual yang memesan Pie Susu Asli Enaaak dan Pia Eiji misalnya, sudah ‘dipersulit’ oleh pabrik. Kenapa reseller yang mau beli banyak dan sudah langganan malah ‘dipersulit’? Wajar kalau mereka jadi ‘jual mahal’ karena sedang ramai pengunjung. Coba bayangkan:
Tidak lucu kalau pengunjung datang dan barangnya ternyata habis atau sudah dibooked oleh seller seperti saya. Di dunia cemilan khas Bali juga ada mafianya, mafia yang memborong cemilan untuk dijual lagi saat momen high season seperti ini. Nah aturan Tidak Bisa Pesan alias Harus Datang ke Toko dan Beli Langsung, dibuat untuk tujuan ini: Menghindari mafia dan berusaha menyenangkan pengunjung. Sekali dayung, 2 tujuan tercapai.
Kalau customer yang sudah antri panjang lalu ga kebagian, betapa kecewanya mereka. Waktu yang seharusnya digunakan untuk berlibur dan bersenang-senang di Bali malah terbuang percuma untuk antri makanan yang tidak akan mereka dapatkan. Coba cek keempat foto di bawah ini, antrian kami saat memenuhi pesanan customer di outlet Sate Babi Bawah Pohon Jalan Dewi Sri Legian pada Kamis 6 Juni 2019 (sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 2019).
Nah bisa dibayangkan, antrian GoFood dan antrian orang mau membayar saja sudah segitu. Yang mau bayar saja antriannya sudah luar biasa. Kami antri dari jam 10 pagi baru dapat satenya jam 11.30. Butuh waktu 90 menit hanya untuk beli bungkus.
Oleh-oleh khas Bali yang baru seperti Hojia Cake dan Roti Ayam Betutu saja sering close order kalau sudah high season. Jadi mohon dimaklumi ya teman ^_^
Sejatinya tidak hanya di Bali, fenomena sulit beli oleh-oleh juga terjadi di kota lain yang juga mempunyai oleh-oleh khas daerah masing-masing. Coba cek ketika musim liburan, pesanan mereka jadi banyak dan sering close order juga. Kalau memahami kasus ini, maka customer bijak tidak akan ngomel-ngomel ketika dibilang close order. Customer kami yang bijaksana sangat memahami kasus ini dan mereka sangat fleksibel. Pesanan komplit ya Puji Tuhan, nda komplit ya Alhamdulillah. Semua disyukuri dan diterima karena yang beli juga banyak ditambah pabrik ‘mempersulit’.
Bahkan, customer biasa yang sedang antri pun bisa jadi merasa ‘dipersulit’ kan? Nah saya selaku reseller, berusaha menempatkan diri di posisi pabrik dan memahami mereka. Semoga kita semua bisa memahami kondisi high season ya.
Tapi saya juga memahami customer yang pengen bawa oleh-oleh khas Bali. Nah kalau teman tidak mau repot beli oleh-oleh khas Bali bisa langsung pesan disini ya. Kami siap membantu. Cek halaman produk kami sekarang!
[…] Baca juga: Kenapa Pie Susu Asli Enaaak, Pia Eiji, Bigul Pak Malen dan Sate Babi Bawah Pohon saat liburan tidak … […]